Haris Pertama selaku juru bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar – Mahfud menyesalkan insiden pencopotan spanduk besar bertuliskan ‘’Rakyat Papua Bersama Ganjar – Mahfud’’ yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab, di jalan menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, menjelang kedatangan Capres Ganjar Pranowo ke Papua.
Selain pencopotan spanduk, juga terjadi penolakan kuliah umum Capres Ganjar di Universitas Cendrawasih (Uncen). Di mana, ratusan mahasiswa Uncen memblokade jalan masuk ke Auditorium Uncen, lokasi kegiatan kuliah umum Capres Ganjar.
Terhadap dua insiden ini, menurut Haris, bukan saja mencoreng demokrasi yang telah dibangun selama ini, namun juga telah menciptakan ketidakadilan dalam penyampaian pandangan politik.
‘’Munculnya dua insiden ini mengindikasikan adanya kekhawatiran dari pihak-pihak tertentu,’’ kata Haris dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Haris sangat menyayangkan dalam situasi yang seharusnya menjadi ajang berdiskusi dan berdialog, tindakan penolakan terhadap kuliah umum tersebut justru telah menciptakan suasana ketidaktoleranan. Karena universitas seharusnya menjadi tempat bagi berbagai ide dan pandangan politik untuk dipertukarkan secara damai.
‘’Mari kita tinggalkan rasa marah kita dan ajak semua pihak untuk berdiskusi secara terbuka dan damai. Hanya dengan dialog yang konstruktif kita bisa mencapai pemahaman bersama dan membangun masyarakat yang lebih demokratis,’’ ungkap Haris sembari menyitir jika aparat masih menunjukkan sikap ketidaknetralan menjelang Pemilu 2024.
Walau demikian, Ketua Umum DPP KNPI ini mengajak para pendukung, relawan, dan simpatisan agar tetap tenang dan semangat memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo – Mahfud MD.
