Haris Pertama Soroti Adanya Dugaan Menyimpang Pada Debat Cawapres

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sejatinya telah menyiapkan format jadwal pelaksaan debat pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024 yakni sebanyak 5 sesi. Dari 5 sesi debat paslon tersebut, sebanyak 3 sesi dilakukan debat antar capres dan 2 sesi debat antar cawapres.

Namun belakangan muncul pemberitaan di sejumlah media massa bahwa Ketua KPU, Hasyim Asy’ari telah memutuskan sesi debat capres dan cawapres tidak digelar secara terpisah. Artinya, semua pasangan capres dan cawapres akan hadir bersamaan dalam kelima sesi debat tersebut.

Menanggapi keputusan Ketua KPU, Hasyim Asy’ari tersebut, Haris Pertama selaku juru bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar – Mahfud menilai hal itu menyimpang dari ketentuan yang diatur dalam pasal 277 UU No.7/2017 tentang Pemilu junto Pasal 50 PerKPU No.15/2023.

Pasalnya, sesi debat antar cawapres adalah fondasi yang tak boleh digoyahkan, dihilangkan, atau dihapuskan dalam kontestasi Pilpres. Mengingat sesi debat antar cawapres itu menjadi salah satu ajang krusial guna memperlihatkan kualitas dalam menyampaikan visi misi, ide, gagasan, dan programnya kepada publik selaku pemilih, sehingga publik bisa mengetahui siapa yang pantas untuk memegang amanah sebagai pemimpin lima tahun ke depan di negeri ini.

‘’Apabila sesi debat antar cawapres dihapuskan, tentu kita kehilangan kesempatan emas untuk mengeksplorasi tiga hal penting dari seorang cawapres, yaitu visi misi, gagasan, dan kualitas kepemimpinan mereka. Ingat, posisi cawapres itu sangat vital, dan merupakan posisi kedua tertinggi di sebuah negara,’’ kata Haris Pertama, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Sabtu (2/12/2023).

Terlebih lagi, lanjut Haris, ada kemungkinan mereka (wapres terpilih, Red) akan menjadi presiden bilamana seorang presiden terpilih kelak berhalangan tetap. Sehingga, dalam sistem demokrasi, pemilih berhak tahu lebih dari sekadar profil dan janji-janji manis seorang cawapres. Publik perlu melihat bagaimana cawapres berargumentasi, berpikir kritis, dan merespon tantangan.

Haris menjelaskan, sesi debat antar cawapres adalah panggung di mana kemampuan komunikasi dan kebijaksanaan seorang cawapres diuji secara langsung. ‘’Perlu diingat, aturan sudah ada. Sesi debat adalah bagian integral dari proses demokrasi yang transparan. Publik selaku pemilih berhak mendengar pandangan dan perbedaan para cawapres. Jangan cabut hak publik untuk menilai, membandingkan, dan memilih berdasarkan gagasan yang muncul dalam sesi debat tersebut,’’ jelas Haris.

Karena itu, Haris mengajak seluruh elemen masyarakat di seluruh Tanah Air untuk bersama-sama menyuarakan pentingnya sesi debat antar cawapres ini guna memastikan bahwa yang terbaik bagi bangsa ini bukan hanya terlihat di atas kertas, tetapi juga teruji dalam arena perdebatan yang tajam dan kritis.

‘’Terkait masalah sesi khusus debat antar cawapres itu, Pak Mahfud sudah menyatakan siap apapun format debat yang nanti akan dipilih, apakah cawapres tampil sendiri atau bersama capres. Sebagai seorang pemimpin yang berpengalaman tinggi, wajar bila Pak Mahfud siap dan percaya diri untuk berdebat, apapun format debatnya nanti,’’ ungkap Haris.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

On Key

Related Posts