JAKARTA – Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mendorong para petani di Indonesia untuk memperkuat diri melalui Koperasi Unit Desa (KUD).
Pasalnya, KUD menjadi kelembagaan penting dalam mendorong peningkatan produktivitas pertanian di negeri ini menuju kemandirian dan kedaulatan pangan.
‘’Hidup dan tumbuh suburnya semangat gotong royong dalam menghidupi koperasi (KUD, Red), menjadi salah satu fondasi dari hak asasi petani. Hak untuk berorganisasi, hak untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan, dan hak untuk mandiri secara ekonomi di kalangan petani di pedesaan,’’ kata Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo melalui juru bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar – Mahfud, Haris Pertama, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Minggu (19/11/2023).
Haris menyampaikan, bahwa petani sebagai mayoritas warga bangsa Indonesia, memang dipandang perlu untuk mengembangkan kembali KUD sebagai wadah usaha ekomoni untuk meningkatkan keadilan dan kemakmuran petani di Tanah Air.
‘’Dulu Bung Hatta (1966) pernah menyerukan bahwa koperasi (KUD) akan mendidik seseorang (terutama petani) untuk membantu dirinya sendiri dengan kemampuannya sendiri dan secara bersama-sama dengan orang lain (Gitiyarko, 2021),’’ sebut Haris.
Jadi, menurut Haris, gerakan ekonomi petani melalui pembentukan dan pengembangan KUD perlu mulai digencarkan. Karena sejatinya KUD adalah sokoguru ekonomi nasional berdasarkan semangat Pancasila dan Konstitusi.
‘’KUD itu sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan petani sekaligus pengungkit ekonomi nasional kita,’’ ucap Haris.
Haris menjelaskan bahwa hal yang sangat penting dan harus dipikirkan dan dikerjakan secara sungguh-sungguh adalah penguatan basis produksi pertanian sebagai bidang utama dari KUD tersebut. Peningkatan produksi berbagai produk pertanian, misalnya; padi, jagung, kedelai, sorgum, dan sebagainya, perlu terus dijadikan fokus utama dari kiprah KUD.
Selain itu, perlu dikembangkan jaringan KUD yang bergerak di bidang sejenis untuk meningkatkan dan mengkonsolidasikan gerakan ekonomi petani secara masif. KUD yang sudah ada, perlu ditautkan satu sama lain agar terbentuk jaringan KUD lintas jenis usaha dan lintas lokasi. Sehingga, keberadaan jaringan KUD yang kuat dan luas tersebut, peranannya nanti bisa lebih signifikan dalam memengaruhi dunia ekonomi dan pembangunan bangsa menuju Indonesia unggul.
‘’KUD boleh berskala kecil, tetapi dia harus terkoneksi satu sama lain dalam sinergi pengembangan usaha. Artinya, KUD harus terkoneksi dalam proses produksi, pengolahan, pengemasan, distribusi dan konsumsinya secara terintegrasi, sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan meluas di tengah masyarakat petani,’’ jelas Haris.
Haris juga menyinggung permasalahan yang acap kali dihadapi oleh para petani yakni soal pupuk. Menurut Haris, permasalahan pupuk ini juga akan menjadi salah satu priortias untuk dicarikan solusi oleh pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo – Mahfud MD.
JAKARTA – Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mendorong para petani di Indonesia untuk memperkuat diri melalui Koperasi Unit Desa (KUD).
Pasalnya, KUD menjadi kelembagaan penting dalam mendorong peningkatan produktivitas pertanian di negeri ini menuju kemandirian dan kedaulatan pangan.
‘’Hidup dan tumbuh suburnya semangat gotong royong dalam menghidupi koperasi (KUD, Red), menjadi salah satu fondasi dari hak asasi petani. Hak untuk berorganisasi, hak untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan, dan hak untuk mandiri secara ekonomi di kalangan petani di pedesaan,’’ kata Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo melalui juru bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar – Mahfud, Haris Pertama, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Minggu (19/11/2023).
Haris menyampaikan, bahwa petani sebagai mayoritas warga bangsa Indonesia, memang dipandang perlu untuk mengembangkan kembali KUD sebagai wadah usaha ekomoni untuk meningkatkan keadilan dan kemakmuran petani di Tanah Air.
‘’Dulu Bung Hatta (1966) pernah menyerukan bahwa koperasi (KUD) akan mendidik seseorang (terutama petani) untuk membantu dirinya sendiri dengan kemampuannya sendiri dan secara bersama-sama dengan orang lain (Gitiyarko, 2021),’’ sebut Haris.
Jadi, menurut Haris, gerakan ekonomi petani melalui pembentukan dan pengembangan KUD perlu mulai digencarkan. Karena sejatinya KUD adalah sokoguru ekonomi nasional berdasarkan semangat Pancasila dan Konstitusi.
‘’KUD itu sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan petani sekaligus pengungkit ekonomi nasional kita,’’ ucap Haris.
Haris menjelaskan bahwa hal yang sangat penting dan harus dipikirkan dan dikerjakan secara sungguh-sungguh adalah penguatan basis produksi pertanian sebagai bidang utama dari KUD tersebut. Peningkatan produksi berbagai produk pertanian, misalnya; padi, jagung, kedelai, sorgum, dan sebagainya, perlu terus dijadikan fokus utama dari kiprah KUD.
Selain itu, perlu dikembangkan jaringan KUD yang bergerak di bidang sejenis untuk meningkatkan dan mengkonsolidasikan gerakan ekonomi petani secara masif. KUD yang sudah ada, perlu ditautkan satu sama lain agar terbentuk jaringan KUD lintas jenis usaha dan lintas lokasi. Sehingga, keberadaan jaringan KUD yang kuat dan luas tersebut, peranannya nanti bisa lebih signifikan dalam memengaruhi dunia ekonomi dan pembangunan bangsa menuju Indonesia unggul.
‘’KUD boleh berskala kecil, tetapi dia harus terkoneksi satu sama lain dalam sinergi pengembangan usaha. Artinya, KUD harus terkoneksi dalam proses produksi, pengolahan, pengemasan, distribusi dan konsumsinya secara terintegrasi, sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan meluas di tengah masyarakat petani,’’ jelas Haris.
Haris juga menyinggung permasalahan yang acap kali dihadapi oleh para petani yakni soal pupuk. Menurut Haris, permasalahan pupuk ini juga akan menjadi salah satu priortias untuk dicarikan solusi oleh pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo – Mahfud MD.